Welcome Guys

DAFTAR ISI BLOG

Aturan Pasang Ban Lebar

Written By Ariefortuna on Selasa, 28 Juli 2009 | 00.24





OTOMOTIFNET - Pertama dilakukan pemilik motor sport untuk mengubah tampilan biasanya ganti ukuran tapak ban standar. Rata-rata 90/90-18 jadi selebar mungkin. Dan itu wajar karena trik ini selain mendukung modifikasi ringan, kesan moge alias motor gede juga bisa didapat.

Sayangnya tak semua merek motor bisa langsung adopsi ban gede. Mengingat kendala utama yang kerap dihadapi ruang atau celah antara tapak ban dengan rantai dan lengan ayun. Jika salah pilih ban, risikonya bisa saling bergesekan.

Biar nggak salah asuh, yuks tiru trik Ardi Bridjal Hanafi alias Mas Boy, punggawa BMS (Boy Motor Sport) dan Nursaid pemilik bengkel MJ Motor khusus motor Bajaj. Misal Honda yang sudah banyak mengeluarkan motor lalaki. Mulai dari CB100 sampai New Tiger. Meski banyak varian, sayangnya tidak bisa adopsi ban lebar lebih dari 120. Kalaupun sampai 130, risikonya bibir tapak ban bakal lebih sering bergesekan dengan rantai waktu motor berjalan (gbr. 1).

“Bukan nggak bisa pakai ban ukuran 130. Masalahnya, semua varian Honda punya panel gir pendek atau lebih dekat ke teromol dibanding lengan ayun. Makanya agak sulit pasang ban lebar meski celah lengan ayun ke rantai masih renggang,” buka Mas Boy dari Pondok Sukatani Permai, Jl. Marquisa VII, No. 4, Cimanggis, Depok.

Lain hal Yamaha Scorpio-Z yang punya panel gir lebih tinggi dari biasa (gbr. 2). Sehingga waktu pelek asli diisi ban lebar ukuran sampai 140, nggak ada kendala tapak ban ciuman dengan rantai apalagi swing-arm.

“Sebetulnya Scorpio-Z bisa pasang ban lebar sampai 150. Tapi harus pakai pelek ring 17. Sementara Suzuki Thunder 125, ukuran ban yang bisa dipasang paling lebar 130. Mengingat jarak panel gir ke rantai masih lebih lega dibanding Tiger,” lanjutnya.

Paling sip Bajaj Pulsar 200. Said bilang bisa adopsi ban lebar sampai 160. Sementara Pulsar 180 hanya mampu dipasok ban lebar 130. “Nah, kalau Bajaj XCD125 masalahnya sama seperti Tiger. Ruang panel gir sempit sehingga cuma mampu diisi karet bundar 120,” tutup Said yang tinggal di Jl. Sultan Iskandarmuda, No. 8, Arteri Pondok Indah (Bungur II), Jakarta Selatan.

GIR CUSTOM SOLUSI VARIAN HONDA

Kalau mau pasang ban lebar, pemilik motor sport Honda bisa pakai gir custom buatan Mas Boy (gbr. 3). Mampu menggeser posisi mata gir belakang agak keluar. “Bisa pakai ban lebar sampai 150 dan juga bikin gir set awet. Sebab posisi gir depan-belakang makin lempeng,” yakin Mas Boy.
00.24 | 0 komentar | Read More

Yamaha Scorpio 2005 (Jakarta)





Berawal dari Lampu

Yamaha scorpio itu termasuk motor yang paling enak dimodif. Mau gaya apa aja masuk, jadi enggak pernah mati gaya. Misalnya si kalajengking milik R. Muhammad Ridwan ini. Tampil dengan aura naked bike, unsur penguatnya aksen itu dimulai dari komponen yang namanya lampu.

Hal itu terjadi pada Yustinus Erwan Santoso dari Insan Motor yang mewujudkan mimpi Ivan, panggilan Ridwan untuk memiliki sebuah motor laki yang macho. "Saya suka karakter naked seperti ini karena masih nyaman untuk dibawa turing dan pastinya tetap gaya," kata Ivan yang anggota YSCB (Yamaha Scorpio Club Bekasi) ini. Klub ini doyan turing lho.

"Inspirasi modifnya semakin terwujud setelah kita dapat head lamp dari Yamaha FZ1-N, lampu ini dibawa langsung dari Singapura dan harganya enggak murah," kata Iyus, panggilan akrab builder ini. Konon di negeri Singa itu harganya sekitar Rp 3 juta, sampai Jakarta jadi lebih dikit lah. Iyus bilang idenya ngalir setelah lihat lampu ini.

Sementara untuk ubahan bodi memang tidak terlalu banyak yang diutak-atik. "Ya namanya juga motor sport, enggak banyak bagian bodi yang bisa dimainkan," cerita Iyus lagi. Palingan hanya di sekitar tangki, sedikit bodi samping dan buntut. Karena itulah maka untuk tangki yang memang punya proporsi besar modifikator yang jago main fiber ini sangat fokus.

"Apalagi Ivan ingin tangki yang warna oranye, artinya warna terang. Untuk itu maka detail tiap lekukannya harus jelas dan tegas," kata builder yang juga lagi doyan main FaceBook ini. Memang penampung bensin ini dibuat memiliki lekukan dan tambahan di samping. Itu mengambil model dari Yamaha R6. Jika memilih warna terang maka detail sekecil apapun harus dijaga karena pasti akan gampang terlihat jika berantakan, dan Iyus sukses kali ini.

Asyik bermain lekukan membuat modifikator berkacamata minus ini ke-terusan hingga bodi belakang. "Lihat saja bodi samping yang jadi ngikutin dengan desain tangki," beber penyuka makanan laut ini.

Saat ingin menuntaskan urusan bodi ini, Iyus kembali bertemu masalah penyesuaian bodi dengan lampu. Kali ini tentunya berurusan dengan stop lamp.

"Lampu belakangnya juga punya bentuk yang unik, pipih dengan menggunakan jens LED," ungkap Ivan menimpali.

Kali ini Iyus mencomot dari variasi Yamaha R6. Jadi bentuk yang harmonis di depan dan belakang ini semua berawal karena lampu.

Ada-ada saja!

MENYESUIAKAN LIMBAH MOGE

Yustinus termasuk modifikator yang piawai dalam memadupadankan pemasangan limbah moge. Maklum, doi bukan anak kemaren sore di ranah modifikasi. Coba lihat pemilihan limbah GSX 400 untuk pelek, arm dan sok belakang. "Karena ini hanya Scorpio,” katanya mantaf.

Maksudnya, karena ini Scorpion jadi jangan maksa pakai limbah yang lebih besar. “Yang ada, ntar malah berantakan jadinya. Apalagi buat gaya naked bike begini," jelas pria ramah ini.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Battlax 150/60-17
Sok depan : Honda CBr 400
Spidometer : Cagiva
Setang : Fatbar
00.18 | 0 komentar | Read More

HONDA TIGER REVO 2007 (SANGGAU KAPUAS)






MV Agusta Revo

Motor ini berasal dari kabupaten, Sanggau Kapuas, yang jaraknya 3 jam perjalanan dari Pontianak, Kalimantan Barat. Meski berada di daerah yang jauh dari pusat kota, coba lihat hasil modifnya. Tak kalah sama bikinan builder kota besar. Baik dari segi konsep maupun detail pengerjaan. Nyaris tanpa cela.

"Idenya khusus untuk bagian bodi dan buntut kita ambil dari MV Agusta, kemudian dikawinkan dengan beberapa bagian bodi yang masih aslinya Tiger Revo," kata Willis Halim, sang builder. Untunglah perkawinan ini sukses sehingga motor jadi enak dilihat. Seluruh bodi baru ini dibuat menggunakan fiberglass.

Bagian asli Tiger Revo yang masih dipertahankan misalnya pada shroud atau sayap tangki. Masih asli tapi dipermanis di bagian sirip. "Sirip ini dibuat lebih terlihat dengan ukuran yang agak tebal dan diberi warna kontras," kata Willis lagi.

Sementara itu bagian buntut yang rada nungging murni permainan fiber. "Jadi rangka memang sama sekali tidak diubah. Kita murni main fiberglass," kata pria yang juga ketua Sanggau Tiger Club (SGTC) ini.

Ada plus minusnya sih, untungnya rangka masih orisinal. Tapi negatifnya kalau terlalu banyak fiberglass, maka bodi motor juga akan bertambah secara signifikan.

Pada bagian sekitar karburator ada penambahan yang unik. Ada semacam tabung yang dicat hitam-oranye. "Itu rumah untuk saringan udara. Kita custom menggunakan fiber," lanjut pria 27 tahun ini.

Trik itu termasuk jitu karena selain memperhatikan fashion, secara fungsional jelas sangat bermanfaat. Iya bisa tetap menyaring debu. Sehingga debu dan kotoran bisa tetap disaring dengan baik.

Begitu juga di bagian depan engine. Mesin yang aslinya hanya berpendingin udara coba dikawinkan dengan pendi ngin air. Pemasangannya juga enggak asal karena tetap memperhatikan unsur estetika. Dipermanis lewat penutup berlabel HKS.

Unsur kenyamanan riding juga begitu diperhatikan. Sebagai ketua komunitas yang hobi turing maka Willis tau banget supaya motor tetap nyaman di soal pengendalian. "Karena itu pakai setang lebar biar handling tetap sip," kata peturing yang tengah mempersiapkan acara akbar berkunjung ke Malaysia. "Turing lintas negara,” bangganya.

LAMPU REVO

Ada inovasi yang diaplikasi secara jitu oleh Willis. Coba tengok pada desain head lamp-nya. Dengan bentuk futuristik dilengkapi semacam visor di bagian atas. “Ini murni desain sendiri karena patokannya harus sesuai ubahan bodi juga," ceritanya tentang ide ini.

Sementara itu untuk batok lampu sendiri merupakan hasil comotan dari Honda Revo. "Kebetulan gampang didapat dan modelnya cocok. Selain itu untuk lampu diusahakan masih pakai punya Honda karena itu salah satu identitas atau ciri utama dari motor ini," cuap pria ramah ini.

Oh ya, untuk seluruh pengerjaan pengecatan diserahkan pada bengkel Colourtranz yang pernah nongol di rubrik profilnya Em-Plus. Sip!


DATA MODIFIKASI

Pelek : Aprilia RS125
Ban depan : Battlax 110/70-17
Ban belakang : Battlax 150/60-17
Swing arm : Suzuki GSX 400
Radiator : Jupiter MX
Wahana Motor : 0811-570-2151
00.15 | 0 komentar | Read More

Yamaha V-ixion 2008 (Jakarta)




Molor Karena Pertama

Chemonk Modified (CM), Jakarta, rumah modifikasi yang populer dengan bodi bolt-on. Kerap menggarap Kawasaki Ninja, Honda CBR150 dan sedikit Tiger. Namun pas ketemu Yamaha V-ixion CM agak kesusahan. Bahkan, sempat molor lebih dari 1 bulan dari target yang ditentukan.

Wajar ubahan V-ixion jadi telat. Lantaran, V-ixion yang sekarang ditulis MOTOR Plus ini pertama yang digarap CM. “Sempat bingung cari ide buat bagian depan. Enggak mungkin maksain punya Ninja atau CBR150 yang dimensinya jauh beda,” bilang Asep Saefudin, ahlinya bagian bodi dan fiber di CM.

Pengalaman Asep sih sering banget pemilik V-ixion maksain diri. Sport injeksi pertama di Indonesia ini dikasih kedok lampu atau fairing model Yamaha R6 atau R1. “Enggak mungkin pas. Jadinya motor kayak kebesaran,” jelas Asep yang pernah gabung di salah satu rumah modifikasi mobil, Jakarta.

Kebayang dimensi V-ixion yang sedang-sedang aja dipaksain pakai baju moge. Itu salah kaprah dan mengorbankan kenyaman. Akhirnya ketemu juga model yang pas. Yamaha R125 dipilih jadi insipirasi untuk bikin kedok. “Sudah ketemu konsepnya tinggal bikin malnya. Semua dari 0 makanya telat,” bela Asep.

Cocok banget kedok lampu Yamaha R125 dipakai buat Yamaha V-ixion. R125 punya dimensi sport harian cc kecil, tapi modelnya seperti moge. Bahkan ada gosip nantinya bodywork V-ixion akan dirancang seperti R125.

Tingkat kesulitan merancang kedok lampu 125 masih tetap ada. Belum ada contoh yang pasti bagaimana aslinya. Dengan pengalaman, Asep sanggup bikin dengan cara tebak-tebakan. Hasilnya lihat sendiri. V-ixion buatan CM pas di jalan raya banyak yang nyangka R125.

Belum selesai. Asep juga mesti mikirin braket yang pas untuk pemasangan kedok. Diambil deh cara yang paling simpel mencontek pegangan kedok lampu Kawasaki Ninja RR150. Menggunakan pelat 2 mm dipasang dua bagian depan dan tiga di kanan-kiri motor.

Pegangan yang di bagian depan untuk kedok lampu panjangnya sekitar 5 cm, sedang untuk bagian samping sampai 10 cm. "Terpaksa mesti dilas sedikit supaya braket bisa nempel kuat. Bisa dibilang bagian depan enggak bolt-on soalnya enggak mungkin nempelin kedok kalau braketn enggak ada di V-ixion," jelas Asep.

Setelah mencangkok ide kedok R125 untuk V-ixion bagian lainnya mengikuti. Tangki dikondom supaya kelihatan imbang. Tentunya nggak asal kelihatan gede. Model Yamaha R1 sedikit dicontek.

Alhasil, enggak bakal kelihatan lagi aslinya V-ixion. Sebut aja V-ixion-R125. Setuju?

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Battlax 120/70-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Footsteep : Yoshimura Knalpot : R9 Racing
Lampu depan : Variasi
00.13 | 0 komentar | Read More

YAMAHA FORCE 1 1992 (PONTIANAK)

Written By Ariefortuna on Senin, 27 Juli 2009 | 23.59




Bebek Kokoh

Yamaha Force 1 ini pastinya sudah terlihat ketinggalan zaman. Dipertahankan standar, pastinya berkesan reyot dan enggak kokoh lagi. Itu jadi alasan utama Ferdy Yusmin saat memodifikasi. “Harus terlihat jauh lebih kokoh,” katanya.

Karena niatan tadi, maka langsung bikin bebek ini layaknya motor batangan. Tangki di depan plus suspensi monosok. "Jadi segar lagi, deh," kata Iyus, panggilan akrabnya.

Jelas terlihat dari desain baru rangka. "Pakai desain deltabox yang menggabungkan pipa bulat dan kotak. Ukuran dan model disesuikan dimensi agar terlihat harmonis" lanjut pria kurus ini lagi.

Enggak hanya di ukuran, finishing bagian ini juga dibuat sesempurna mungkin. "Karena itu, pipa kotak yang banyak bekas lasnya ditutup lapisan fiber biar rapi," ungap Iyus.

Kita pakai arm standar Jupiter MX yang sudah diubah supaya match deltabox. Enggak sebatas kelir sama, tapi juga model yang seolah satu kesatuan. Ubahan arm ini bikin lebih macho.

Iyus juga bikin inovasi ringan di tangki depan. Kalau dibuka, tidak hanya tangki, tapi juga jadi boks bagasi. Memang tidak terlalu besar, tapi cukup untuk jas hujan dan kunci-kunci.

KOMBINASI HONDA YAMAHA

Urusan detail, Iyus begitu memperhatikan kelengkapan motor. Lihat aja keberadaan lampu depan, belakang, sein sampai spion. Semua ditata rapi. Faktor desain menjadi acuan utama, Karena itu doi enggak terlalu memikirkan sumber pilihan komponen motor. Asalkan pas dan enak dilihat, langsung diaplikasi.

Coba lihat lagi lampu depan. Desain yang rada supermoto itu disandingkan dengan head lamp Jupiter MX yang sudah dibuatkan batok baru. "Kalau kita bisa bikin batok yang pas, lampu MX ini jadi keren," katanya.

Lampu rem dan sein belakang juga lengkap. Di bagian ini juragan YZ Cuztom menggunakan komponen dari Honda Revo. "Itu karena desain lampu Revo sporty. Cocok dengan buntut yangj sexy juga. Motor adi tampak sexy juga sporty," kekeh pria dengan sedikit rambut ini.

Juga membuktikan bahwa part Honda dan Yamaha bisa saling menyempurnakan. Piss, Bro...

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Swallow 100/70-17
Ban belakang : Swallow 130/70-17
Pelek : Sprint
Cakram belakang : Satria 120
Knalpot : Custom
Setang : Ninja
YZ Custom : 0852-5224-2731
23.59 | 0 komentar | Read More

HONDA TIGER 2003 (PONTIANAK)






Kaya Inovasi

Fenomena Suzuki B-King memang sempat menarik minat banyak modifikator. Salah satunya Irfandi dari bengkel 2XP Pontianak. “Tapi tentu saja enggak asal main jiplak. Karena sejumlah inovasi tetap coba dimainkan di garapan ini,” bangga Irfandi.

Langkah inovasi itu meliputi beberapa bagian. Mulai dari rangka sampai cover bodi. Misalnya untuk rangka, sistem knock down coba diterapkan. "Hal itu dimaksud supaya jika nanti mau gonta-ganti konsep, tetap bisa dilakukan dengan mudah," terang builder akrab dipanggil Irfan itu lebih jauh.

Bagian yang bisa dibongkar-pasang tadi mulai tengah sampai belakang. "Saya gunakan sistem baut. Pakai ukuran 14 sebanyak tiga baut di bagian atas," lanjut pria kurus ini.

Bagian belakang juga menggunakan sambungan yang juga pakai baut. Pakai ukuran 12 dan ada sebanyak 2 baut.. Meski langkah ini diterapkan untuk rangka, tapi Irfan yakin di soal kekuatan. "Dipastikan enggak ada masalah," katanya dengan nada mantapnya.

Pada bagian bodi fiber juga ada sedikit hal yang nyeleneh. Itu bisa disaksikan di bagian shroud atau cover tangki kanan dan kiri. "Itu dibuat dari fiber dan sekaligus sebagai tempat dudukan sein depan," ungkapnya lagi. Lampu sendiri menggunakan copotan dari Honda Supra X 125. Makin sip setelah di smoke.

Pada kawasan sekitar tangki juga terlihat adanya semacam deltabox. Padahal itu hanya variasi alias bukan sebagai bagian dari rangka layaknya deltabox. Itu memang variasi yang sering digunakan bikers Suzuki Thunder 125. "Aslinya sih dari aluminium tapi biar terlihat bagus setelah saya custom ulang dengan fiber," lanjut pria berambut pendek ini.

Langkah cerdik berikutnya dilakukan pada saat pembuatan sepatbor depan. "Karena motor ini enggak punya standar tengah maka saat ganti ban depan diusahakan semudah mungkin. Jangan sampai ribet saat harus buka sepatbor," cuap pria ramah ini. Karena itu dia sengaja membuat sepatbor yang juga gampang dibongkar pasang.

Caranya dengan sistem terpisah tiga bagian sehingga gampang dibuka. Ketiganya disatukan dengan baut cacing. Bagian tadi terdiri dari kiri, tengah dan kanan. Tapi diakui kalau konstruksi demikian memiliki sedikit kelemahan. "Karena getaran ketika jalan maka kadang baut sepatbor gampang longgar," kekehnya malu-malu.

Secara ide dan estetika motor ini sangat enak dilihat, nyaris tanpa kekurangan. Apalagi jika seandainya aki dibuatkan semacam rumah atau cover. Pasalnya saat memperhatikan sisi kiri, kotak aki tadi sedikit mengganggu atau malah bisa dibilang sedikit merusak pemandangan!

SUSPENSI EMPUK

Langkah inovatif dilakukan Irfandi untuk membuat motor ini tetap enak ditunggangi. Custom pada sok belakang coba dilakukan. "Saya gabungkan antara sok MX dan Ninja 150," kata Ifan menerangkan. Bagian yang diambil dari MX adalah batang peredam kejutnya sedangkan dari Ninja pada bagian per nya.

"Berdasarkan yang punya motor ternyata sekarang suspensi jadi nyaman banget, berdasarkan pengalaman kalau komplit pakai punya MX malah menjadi keras," ungkapnya.

DATA MODIFIKASI

Pelek : Aprilia RS 125
Ban depan : Metzeler 110/60-17
Ban belakang : Metzeler 140/70-17
Sok depan : Aprilia RS 125
Sok belakang : Custom Jupiter MX & Ninja 150
Tangki : Custom
Setang : Custom
Lampu depan : Honda New Supra Fit
Sepatbor : Custom
Oil cooler : MotoR
Knalpot : Custom
2XP : 0813-4512-4647
23.55 | 0 komentar | Read More

HONDA GL 100 1984 (MAGETAN)




Cagiva VS Aprilia

Beberapa waktu lalu, kota Magetan lagi sering disebut dalam berita sehubungan dengan jatuhnya pesawat Hercules TNI AU di wilayah ini. Turut berduka buat para korban. Taunya, di daerah ini ada juga builder dengan karya fenomenal yang juga layak buat menjadi sumber berita nasional. Silakan intip pada Honda GL100 yang sudah berumur lebih dari 20 tahun ini.

Wah, motor ini saja yang baru 20 tahun sudah ganti tampang. Apalagi Hercules yang jatuh itu, harusnya sudah pensiun juga. Kan umurnya sudah 29 tahun.

Abdul Aziz sang builder dari rumah modifikasi A1 Modified memang tertantang membuat motor tua menjadi layaknya motor gede alias moge Eropa. Bentuk depan dapat ilham setelah melihat Cagiva V-Raptor 1.000 cc. "Tandanya bisa dilihat dari model semacam tanduk di bagian depan antara batok lampu ke tangki," kata Aziz yang pilih seluruh material modif dari pelat galvanis setebal 0,9 mm.

Aziz juga cukup jeli memadukan ubahan di bagian depan ini. Dimensi pelat besinya disesuaikan dengan pilihan batok lampu yang merupakan cabutan dari Honda Supra X 125. "Harus hati-hati membuatnya sebab kalau kebesaran maka akan jelek. Makanya ukuran batok lampu itu salah satu acuan," ceritanya.

Sport di depan maka di belakang lebih dahsyat lagi. Konon builder yang memelihara jambang ini meniru Aprilia RSV4 yang menjadi tunggangan Max Biaggi di arena WSBK. "Memang sport abizz karena runcing dan nungging," kekeh pria ramah ini. Karena konsep sport tadil maka untuk jok dirasa pas dengan rancangan single seater. “Kalau dobel kesannya jadi kurang balap," cuapnya lagi.

Sadar dengan penggunaan pelat yang cukup tebal pastinya berimbas pada bobot motor secara keseluruhan. "Karena itul maka seluruh rangka saya ganti. Selain juga karena ingin mengejar tampilan. Penggantian ini dengan pipa tubular yang cukup besar," tambah pria bertubuh sedang ini. Seluruh rangka baru tadi menggunakan pipa diameter 1 inci.

Bisa dikatakan seluruh bagian motor ini full custom. Enggak hanya sekadar bodi. Kaki-kaki mulai dari swing-arm hinga upside down. Inilah bagian yang jarang dilakukan builder lain.

"Kebetulan saya sering membuat upside down. Dan sekarang banyak terima order dari luar Jawa," lanjut pria murah senyum ini.

Dalam membuat suspensi depan ini memang masih menggunakan beberapa komponen standar. Sok aslinya dibubut dan dilanjut pakai sambungan baru. "Kemudian saya custom pakai sistem drat,. Di dalamnya ada 3 komponen terpisah," tambahnya.

Sedang bagian luar sok dibungkus pelat lagi supaya tampak lebih kekar. Sayang masih menyisakan beberapa ruang kosong di bagian kolong sehingga motor tampak kurang kekar.

DATA MODIFIKASI

Pelek : Bembi
Ban depan : Delitire 110/70-17
Ban belakang : Delitire 130/70-17
Sok depan : Custom
Sok belakang : Satria 120R
Swing arm : Custom
Disc brake : PSM
Lampu depan : Honda Supra X 125
Setang : Custom
Modifikator : A1 Modified 0812-3408-435
23.53 | 0 komentar | Read More

Suzuki satria 120 1997 (Pontianak)





Ngidam Ninja

Bicara tampilan ekstrem, pastilah setuju kalau ubahan di Suzuki Satria 120 milik Ismail ini layak diacungi jempol. Karakter bebek sudah berubah total menjadi layaknya sebuah motor sport. Konon hal ini karena si pemilik mengidamkan Kawasaki Ninja.

"Tapi kalau punya motor Ninja sih malah kurang asyik untuk dimodif. Mending Satria ini aja yang dimodif. Jadi lebih menantang," argumen Ismail.

Desain Ninja mengilhami banyak sektor. Mulai pemilihan variasi sampai warna. "Untuk kelirnya pakai biru Ninja R," ungkap Ismail.Bentuk bodi sebenarnya tidak terlalu meniru motor sport fenomenal Kawasaki tadi. Hal itu karena Ismail ingin membuat motor yang benar-benar sporty.

Lihat saja desain buntut dan tangki. Bersiku dan serba runcing. Terutama buntutnya. "Itu sedikit terinspirasi motor MotoGP tapi desainnya murni rancangan saya," kata pria yang punya bengkel Mail Innovation di wilayah Panglima Aim, Pontianak, Kalimantan Barat ini.

"Meskipun sepertinya kecil tapi tangki ini muat bensin sampai 15 liter lho," tambah anak muda 23 tahun ini. Dalam mendesain penampung bahan bakar ini, Ismail memperhatikan sekali lekukan bagian samping kanan dan kiri.

Desain sisi kiri-kanan tangki itu untuk memberikan kenyamanan bagi dirinya saat riding dan harus ngebut. Maklum, motor ini sering turing jauh juga sehingga posisi duduk menjadi fokus.

Alasan ergonomi juga mendasari pemilihan komponen di bagian laki-kaki. Misalnya alasan pemilihan sok belakang yang malah menggunakan Jupiter MX, padahal kan Satria sendiri sudah monosok. "Sebab saat pakai sok Satria motor malah jadi tinggi sekali sehingga gak nyaman saat dipakai," lanjutnya.

Desain tampil serba runcing tadi juga sampai pada batok lampu. Untuk bagian ini lampu sendiri menggunakan milik Honda Supra X 125. Tapi demi tampilan yang ciamik dibuatkan cover yang mempunyai banyak sudut.

"Sekilas batok lampu ini berkesan futuristik karena seperti robot begitu. Bahan untuk semua bodi dan cover lampu ini menggunakan fiber," lanjut pria yang baru memulai usaha bengkel ini.

Secara total memang sudah nyaris sempurna. Tapi kalau menurut Em-Plus, masih ada satu kekurangan, Bro. Spion dan lampu sein belakang kog gak ada ya? Kemana tuh perginya peranti safety wajib? Kemana hayo?

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Battlax 100/80-17
Ban belakang : IRC 130/70-17
Lampu depan : Supra X 125
Swing-arm : Custom
Knalpot : AHM
23.50 | 0 komentar | Read More

HONDA TIGER REVO 2008 (MAGETAN)




Aris Yudha Budi Istiawan sudah lama menunggu kedatangan Honda VTR 250 yang menurut gosip bakal dijual pabrikan lokal. Enggak sabar nunggu akhirnya Honda Tiger Revo miliknya jadi korban.

Untungnya ada Abdul Aziz dari rumah modifikasi A1 Modified yang merealisasikan mimpinya punya Honda VTR. "Tenang pasti beres dan tampilan Tiger Revo berbeda dalam satu bulan,"ujar modifikator beralamat di Jl. Diponegoro, No.19, Selosari, Magetan.

Menurut Abdul Aziz, konsep Honda VTR 250 memang sangat cihuy! Naked bike yang desainnya benar-benar besutan turing. Cocok banget bila ubahan basicnya pakai Honda Tiger. “Tinggal kaki-kaki dipasang copotan limbah moge,” jelasnya.

Sedang buat bodi, ubahannya nggak terlalu sulit lantaran asalnya sama-sama motor telanjang. “Tangki asli Tiger didesain seperti VTR 250 ,” jelas Mas Dul sapaan akrabnya yang menambah lubang ventilasi di kedua sisi tangki agar aliran angin menuju ke mesin.

Untuk bodi belakang, konsepnya juga sama dengan buntut VTR. Tidak lancip melainkan membulat, untuk mencetaknya pakai bahan fiberglass. “Aku lagi jomblo, makanya jok dibikin single seater aja,” kekeh Yudha yang kabarnya baru ditinggal pergi kekasihnya ini.
Biar selaras dengan konsep VTR, pastinya di tambah rangka tubular. Mas Dul membuatnya dari bahan pipa besi. Hasilnya meskipun rangka cuma tempelan, motor ini jadi terlihat kokoh dan berotot.

Makin sip dan mirip VTR, Yudha berinisiatif untuk instal radiator milik Aprilia 125. “Memang nggak fungsi tapi bikin tampilan motor makin oke,” ungkap salah satu anggota Paskhas TNI AU yang bertugas di Lanud Iswahyudi, Madiun ini.

Kalau diamati ada sedikit perbedaan antara VTR dan Tiger Revo milik Yudha ini. Desain VTR dari pabriknya tak dilengkapi fairing bawah mesin. “Aku tambah di bawah mesin biar kelihatan lebih berisi,” tutup lajang yang mendambakan pasangan ini.
23.47 | 0 komentar | Read More

Kontak Batin lewat Honda Tiger dan Mega Pro

Wardoyo dan Suswanto ini, saudara bukan dan tinggalnya pun berjauhan. Satu di kotif Depok dan satunya lagi di Purwokerto, Jateng. Namun keduanya melakukan kontak batin melalui modifikasi pada motor mereka yang sama-sama Honda. Keduanya mengusung rancangan model bungkuk dan material yang dipakai pun ada yang sama pula.

Untuk mengubah Honda Mega Pronya, Wardoyo dari Dave Motor Concept (DMC) mencontoh ide dari Honda CBR1000, Sedang Wardoyo dengan Billy Custom terinspirasi Suzuki B-King untuk menyulap Honda Tiger hijaunya.

Selain sama-sama mengkonsep model bungkuk, ternyata Wardoyo dan Wanto punya kesehatian dalam penggunaan bahan material, yakni pelat galvanis sebagai bahan bodi. Menurut Wanto, buayanya lebih murah dibandingkan dengan fiberglass.

Masih ada lagi. Kesamaan mereka tampak pada ubahan monosok yang sama-sama pakai Suzuki Satria 120. Dilanjutkan lagi dengan lampu depan, meski materialnya beda namun desain covernya bagaikan anak kembar. Bila Wardoyo lebih memilih lampu Supra, Wanto menjatuhkan pilihannya pada Vario.

Untuk urusan kaki-kaki, kali ini keduanya beda selera. Wardoyo kepincut dengan Sprint, sementara Wanto jatuh cinta sama Storm.(Andika, Nurfil)

DATA MODIFIKASI
HONDA TIGER 2000 1998
Ban depan : Swallow 110/70-18
Ban belakang : Swallow 130/70-18
Knalpot : Custom
Lampu depan : Honda Supra
Lampu belakang : Suzuki Spin 125
Rem belakang : Suzuki Satrai 120

HONDA MEGA PRO 2002
Ban depan : Blackstone 100/80-17
Ban belakang : Swallow 130/70-17
Lampu depan : Vario
Lampu belakang : Honda Grand
Knalpot : Handmade
23.37 | 0 komentar | Read More

Honda Mega Pro ''Bight Funky''

Written By Ariefortuna on Senin, 20 Juli 2009 | 19.18

Bight Funky
Wajah sport funky kota reog, ini lho kepunyaan Alif Wahyu Dwianto. “Aliran mothai paling pas,” ucap penghobi modif ini.

Wajah sport funky kota reog, ini lho kepunyaan Alif Wahyu Dwianto. “Aliran mothai paling pas,” ucap penghobi modif ini. Warna-warna cerah tentu jadi identitas utama aliran funky yang anti dikembarin. Kelir biru bertabur butiran gliter silver disembur dari ujung sepatbor depan hingga buritan. Kelir biru tua yang dibikin mirip anodised lalu dipoles di rangka, blok mesin, sampai master rem dan segitiga atas bawah.Wajahnya langsung fresh.

Buat pembedanya, komponen besi semuanya dikrom. Seperti batang sok, kalter mesin, footstep dan lengan ayun. Sontak kelir dasar makin menonjol dan keliatan resik. Penggantian ikut dilakoni buat menunjang performa keseluruhan. Peleknya diganti Rossi ukuran lebar ditemani selingkar tromol n cakram Ninja. Bagian depan ini rombakannya agar seimbang dengan belakang, soknya diturunin 10cm. Jadinya stang ikut ditinggikan dengan mengganti raiser dudukan stang variasi.

Kesan mothai diwakili sisi belakang. Lengan ayun kotak merk Supertrack ini dipasang dengan memajukan tromol belakang. Penahan sok upside down WP Fushion dan ban ceking Swallow 70/80x17 sudah cukup membuat sektor kaki belakang keliatan melompong cungkring. Gini ini pas dibilang funky mothai look.
n neo.
19.18 | 0 komentar | Read More

HMPC Makasar


19.15 | 0 komentar | Read More

Bunglon


MODIFIKASI motor sudah menjadi tren bagi para penggila motoris. Tak tanggung-tanggung banyak orang yang rela mengeluarkan kocek yang besar sekedar untuk memodifikasi motor agar terlihat lebih yahud. Bergaya standar sudah pasti bikin boring. Apalagi kalau motor itu terklasifikasi motor sport alias motornya kaum cowok.
Rasa itulah yang membuat Deaunu Perwira atau lebih ngetrend di panggil Dinnu berinisiatif untuk merombak Suzuki Thunder 125 full orisinil yang hampir setahun kebelakang menjadi tunggangannya.
“Bosan juga sih liat tampang motor gitu-gitu aja. Jadi apa salahnya di modif aja biar tampangnya lebih keren lagi dan tidak bosan,” ujar Dinnu. Dalam benak Dinnu, Thunder yang sejatinya bertipe motor sport mudah untuk dimodifikasi. Dengan gaya motor gede atau keren disebut Moge membuat si pemilik terlihat gagah.
Biar lebih terlihat sangar, Dinnu memasang velg Grimeka 17 inci dipadukan dengan ban pirelli MTR02 Dragon berukuran 160/60. Tapi, skenario awal yang coba ditunjukin, gak langsung nyemplak bisa dipasang. Velg grimeka bawaan Honda NSR jelas beda dengan Suzuki yang gak mungkin bisa gitu aja langsung klop.
”Setelah saya dapat gak langsung bisa dipasang. Butuh waktu dua hari bikin adaptor baru buat seporket belakang yang mentok. Daripada gak jadi, terpaksa saya bikin ke tukang bubut,” jelasnya.
Setelah kaki-kaki kelar, sekujur tubuh si Thunder dipolesi cat produk Sikken berwarna merah bata. “biar terlihat lebih garang,” pungkasnya. ***
Swing Arm bergaya aprilia
Untuk menyesuaikan velg lebar grimika, swing arm estede dilengserkan diganti swing arm model aprilia yang dibuat handmade.*
Mesin kohar
Mesin dikorek harian dengan menghaluskan lubang isap dan buang serta memapas silinder head. Karbu ori dilengserkan dan diganti karbu bawaan Kawasaki Ninja untuk menunjang kaki-kaki yang berotot.*
Data modifikasi :
Engine guard – custom
Lampu blkang – F1Z R
Karburator - Ninja
Kaliper belakang – Brembo
Baut body – setainless kunci L
Velk – Grimeka
Ban depan – 90/80 Battlax
Ban blkang – 160/60Pirelli MTR02 dragon
19.00 | 0 komentar | Read More
 

bakalaha Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ariefortuna for ariefortuna's Zone